Rabu, 19 Juni 2013

"BAHASA" Kognitif Part6

What's up up men????? Legah banget sekarang, ga kerasa nih udah tugas yang terakhir bray. Ok, here we go!!! Kelompok 5 ini terdiri dari Claresta, Edo, Lingga & Alex. Eh tapi pada tau gak sih kalo bahasa itu penting banget loh buat keberlangsungan hidup manusia.

Bahasa digunakan untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan siapa, dimana & kapan saja. Namun sayangnya bidang ini terbilang cenderung sedikit peminatnya. Bahasa adalah sistem bahasa berupa lambang-lambang bunyi, dan di setiap melambangkan sesuatu yang di sebut makna atau konsep. karena setiap lambang bunyi itu memiliki suatu konsep atau makna, maka dapat disimpulkan bahwa setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna yang berbeda.
Perlu kita ketahui juga bahwa bahasa memiliki berbagai karakteristik yang berbeda-beda diantaranya:
  - Arbiter: Hubungan dengan lambang dan yang di lambangkan tidak bersifat wajib, bisa berubah dan tidak dapat dijelaskan mengapa lambang tersebut mengonsepsi makna tersebut.
  - Produktif: Dengan sejumlah unsur yang terbatas, namun dapat dibuat satuan-satuan ujaran yang hampir tidak terbatas.
  - Dinamis: Bahasa itu tidak terlepas dari berbagai kemungkinan perubahan sewaktu-waktu dapat terjadi.
  - Beragam: Bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama. Namun karena  bahasa di gunakan oleh penutur yang heterogen yang mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda, maka bahasa itu menjadi beragam.
  - Manusiawi: Bahasa sebagai alat komunikasi vebal, yang hanya di miliki manusia dan hewan tidak mempunyai bahasa seperti kita. Alat komunikasi hewan berupa bunyi atau gerak isyarat, tidak bersifat produktif dan dinamis.
Selanjutnya fungsi dari pada bahasa itu sendiri, apa sih manfaat dari bahasa itu??
  1. Fungsi Personal atau pribadi dilihat dari sudut penutur, bahasa berfungsi personal. Maksudnya penutur menyatakan sikap terhadap apa yang di tuturkannya.
  2. Fungsi Direktif yakni berfungsi mengatuf tingkah laku pendengar. Bahasa juga bisa untuk menjalin hubungan, memelihara, dan memperlihatkan perasaaan bersahabat termasuk dalam fungsi Fatik.
  3. Referensial untuk membicarakan objek atau peristiwa yang ada di sekeliling penutur atau yang ada dalam budaya pada umumnya.
  4. Metalingual berfungsi untuk membicarakan bahasa itu sendiri.
  5. Imajinatif  Bahasa dapat di gunakan untuk mencapaikan pikiran, gagasan dan perasaan ; baik yang sebenarnya maupun yang hanya imajinasi.


                                   ~SEKIAN~

"Konsep & Mental Imagery" kognitif part 5

Lanjut lagii nih ga kerasa udah part 5 ya tugas reviewnya. Ntar'an lagi UAS, puasa, lebaran deh. Yoii, ini nih yang dapat tugas presentasinya kali ini kelompok 4, ada: Sesario, Reza, Darma, Intan & yang terakhir Tiwi brader.
 

Tema buat presentasi kal ini mengenai Konsep lalu ada pula pengertian dari pada "konsep" itu sendiri. Konsep adalah konstruksi atau simbolis yang mempresentasikan beberapa ciri umu yang biasanya ada pada ciri objek atau kejadian. Konsep pada mulanya dibentuk oleh Anderson, 1991:
  1. Segi baahasa atau linguistik.
  2. Sifat-sifat yang tumpang tindih atau feature overlap.
  3. Fungsi yang serupa atau smiliar function.

Aturan dan tatacara penggunaan konsep:
  1. Afirmatif atau Atribut.
  2. Konjungsi.
  3. Diskonjungsi Ingklusif.
  4. Kondisional.
  5. Bikondisional.

Konsep dibedakan menjadi 2, antara lain:
  - Konsep Konkret adalah pengertian yang menunjuk pada objek di dalam lingkungan fisik. Konsep konkret mewakili golongan benda tertentu seperti meja, kursi dan pohon. Golongan sifat tertentu seperti warna, bentuk & ukuran.
  - Konsep yang didefinisikan yaitu konsep yang mewakili realitas hidup, tetapi tidak langsung menunjuk pada realitas seperti objek-objek konkrit, dikarenakan relitas tidak berbadan. Realitas tersebut tidak bisa mengamati secara langsung. Misalnya anak A adalah saudara sepupu dari anak B.

Fungsi Konsep:
  - Klarifikasi adalah memutuskan bahwa dua atau lebih hal yang merupakan anggota kategori sama.
  - Pemahaman & Penjelasan yaitu untuk mengetahui sesuatu, individu membawa pengetahuan yang lama, yang berhubungan dengan saat ini.
  - Prediksi atau Ramalan yaitu memungkinkan untuk melakukan prediksi atau ramalan untuk memilih rencana dan tindakan.
  - Penalaran atau Pemikiran adalah kita tidak perlu menerima semua fakta dan kemungkinan jika kita bisa menarik kesimpulan dan informasi yang tersimpan.

Selanjutnya tugas presentasi kelompok 5 yang berjudul MENTAL IMAGERY. Cek this ouuttt!!! "mental imagery" merupakan suatu representasi situasi lingkungan dalam kognisi atau pikiran seseorang. Bentuk penggambaran mental imagery bisa di gambarkan dengan cara visual dan auditori. Ada pula proses komponen mental imagery, adalah sebagai berikut: 

  1. Proses penggambaran merubah informasi incode pada sistem saraf terhadapap image luar.
  2. Proses penemuan image luar pada bagian sistem saraf pusat.
  3. proses penetapan beberapa fungsi sistem saraf untuk menggambarkan bagian dari imagery yang tepat.
  4. Proses image yang menkoordinasikan ketiga komponen dan menetapkan karateristik lain apakan image itu akan di uraikan atau relative sederhana.
 

Tahapan mental imagery:
  - Mengembangkan seluruh kesadaran memori.
  - Mengembangkan vividness.    
  - Mengembangkan rencana untuk mengontrol perilaku.

Yang terakhir manfaatnya:
   - Mengembangkan kepercayaan diri.

   - Mengembangkan strategi pre-kompetisi dan kompetisi.
   -Membantu memfokuskan perhatian atau konsentrasi.

                                                   ~TERIMA KASIH~

Rabu, 12 Juni 2013

Review kognitif 4

Weekend udah beres nehh, senin udah masuk minggu tenang buat UAS. Yappss!! ga lupa dong sama tugas review materi kognitifnya Mas Seta. Apa kabar nehh..??? yoii, sukses & have fun selalu ya sobb!!!

Kali ini kelompok 2 nih yang bakal presentasi materinya yang berjudul "Decision Making". Nah, buat yang bakal ngepresentasiin materinya ada; Imam, Hany, Tatu, Ani & Silmi.

Masih penasaran sama 'Decision Making"? langsung aja neh,, cekidottt: Dee Ann Gullies (1996) mengemukakan bahwa decision making yaitu suatu proses kognitif yang tidak tergesa-gesa yang juga terdiri dari tahap analisa, diperhalus dan dipadukan untuk mendapatkan suatu ketetapan juga ketelitian yang lebih dalam menyikapi masalah dan memulai tindakan. Intinya kegiatan yang menggambarkan suatu proses melalu kegiatan tertentu di pilih sebagai suatu penyelesaian tertentu (Hani Handoko, 1997). Decision Making sering kali di kaitkan dalam hal seperti pengaruh persepsi, ingatan, pola berpikir, proses kognisi, emosi dan variabel-variabel kepribadian seseorang terhadap keputusan yang diambil tadinya.

Tiga teori dalam pengambilan keputusan menurut Hebert A. Simson:
Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternif. Hal ini berkaitan dengan fungsi manajemen. Menurut Hebert A. Simson, ahli teori dalam mengambil keputusan mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses, pengambilan keputusan:
1. Aktivitas Intelegensi. Berasal dari pengertian militer "Intelligence" Simon mendiseskripsikan tahap awal ini sebagai penelusuran kondisi lingkungan yang memerlukan pengambilan keputusan.
2. Aktivitas Desain. Selama tahap kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan, pengembangan, dan analisa masalah.
3. Aktivitas Memilih. Yaitu merupakan pilihan sebenarnya memilih tindakan tertentu dari yang tersedia.

Berikut sekilas kerangkan keputusan menurut Tvesky & Kahneman (1981) kondisi tindakan hasil keseluruhan, serta pembuat keputusan yang si asosiasikan dengan pilihan-pilihan tertentu.

Mas Seta juga berpendapat bahwa dalam melakukan sesuatu kita harus menerapkan "Problem Analisis" terlebih dahulu atau bagaimana cara kita untuk menganalisa sebelum kita mengambil suatu keputusan.

Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yakni sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak-sadar (unconscious). Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku.

Leisure berbepdapat bahwa manusia bekerja dengan prinsip kenikmatan. Manusia memiliki cara berfikir pandangan yang berbeda-beda. yang terdiri atas dua; A. Thing (benda) lebih mudah di ambil, B. People (orang) lebih sulit diambil.

Mas Seta mengatakan bahwa orang yang sering berfikir dengan menggunakan subyek "Thing" biasanya memiliki karakter analisi/orang tipe pemikir. Tapi jika berfikir dengan menggunakan subyek people biasanya dia lebih cenderung menggunakan perasaanya dan sering sensitif. dan jika seseorang akan berubah cara berfikirnya itu sangat paling tidak mereka harus ada kejadian atau momentum terlebih dahulu yang akan menjadi perubahan pola fikirnya.
~End~

Selanjutnya ada kelompk tiga yang terdiri dari; Ray , Titik, Lukman, Ali & Arman. materinya berjudul "Kreativitas".

 Kreativitas adalah aktivitas kognitif yang menghasilkan pandangan baru mengenai suatu bentuk yang tidak di batasi pada hasil yang fragmatis.
Selain itu ada juga salah satu teori wallas (1926) yang masih di pakai sampai sekarang yaitu ia mengemukakan bahwa ada 4 tahapan dalam proses kreatif:

    Persiapan: kita dapat memformulasikan suatu masalah dan melakukan usaha awal untuk memecahkan suatu masalah tersebut.
 1. Inkubasi: masa dimana tidak ada usaha yang di lakukan secara langsung untuk memecahkan masalah dan perhatian di alihkan sejenak padahal lain.
2.  Iluminasi: memperoleh insight yakni memperoleh pemahaman yang mendalam dari masalah tersebut.
3. Verifikasi: menguji pemahaman yang telah di dapat dan membuat solusi.

Selain  wallas, sternberg dan lubart (1996) mengembangkan teori kreativitas berdasarkan pendekatan multivariat terhadap sebuah topik, yang mempunyai 6 atribut. Keenam atribut kreativitas tersebut adalah:
1.  Proses inteligensi
2.  Gaya intelektual
3.  Pengetahuan
4.  Kepribadian
5.  Motivasi
6.  Kontekslingkungan


Di sini juga ada cara untuk meningkatkan kreativitas, yaitu dengan cara:

1.  Mengembangkan pengetahuan dasar
2. Menciptakan atmosfer yang tepat bagi kreativitas
3. Mencari analogi

~SEKIAN~

Jumat, 07 Juni 2013

Mendefinisikan "Problem Solving" ,Tugas ketiga Psikologi Kognitif


Okeee kali ini kembali lagi saya akan mereview mata kuliah psikologi kognitif. Hari itu siang yang cerah, jarum jam tangan saya masih berdetik tepatnya pukul jam 01.00 kurang waktu setempat. Banyak pula yang terlambat, hingga akhirnya mas seta menyarankan kami untuk jika seusai makan siang atau sholat maka segeralah masuk kelas. Tidak perlu menunggu hingga jam 01.00 tepat, jadi nantinya pulangnya lebih awal.

Tamapaknya ada beberapa mahasiswa yang berhubung tidak hadir hari ini. Dan langsung saja mas seta mempersilahkan kelompok yang akan mempresentasikan materinya di kelas. Yang pertama ada PROBLEM SOLVING materi kelompok presentasi. PROBLEM SOLVING adalah suatu pemikiran yang matang dari individu/kelompok untuk menemukan solusi agar dapat menyelesikan suatu masalah yang lebih spesifik. Problem solving terdiri atas; preparation, production, judgement, hambatan bagi solusi, problem solving dan  creativity.

Dalam memecahkan masalah terdapat beberapa pola, yaitu:
1.      Divergent Thingking yaitu cara untuk memecahkan masalah dengan cara yang digunakan untuk mencari alternative. Menjawab/ menyelesaikan masalah dengan lebih spesifik dan lebih mendetail.
2.      Convergent Thingking yaitu menyelesaikan masalah dengen cara menemukan penyebab maslah utama, yang disebut Trouble Shooter. Menyelesaikan masalah tidak perlu secara mendetail, contoh spesifiknya yaitu soal tes pilihan ganda.

Dalam hal ini, teori gestalt yang sangat terkenal termasuk didalamnya dengan pemahaman (insight) di dalamnya. Menurut para psikologi gestalt, suatu permasalahan (khusus masalah-masalah perseptual) ada ketika ketegangan atau stres muncul sebagai hasil dari interaksi antara persepsi dan memori.
Ada juga psikologi gestalt dengan tokoh Max Wertheimer, Kurt Koffka, Wolfgang Kohler. Mendemonstrasikan dalam aktivitas memecahkan masalah. Dari sudut pandang itulah muncul konsep functional fixedness yang di kemukakan oleh Karl Duncker (1945).

Sesi selanjutnya mas seta menjelaskan sebelum menanyakan apa yang dimaksud dengan problem solving? Kalau tidak salah ada yang menjawab maslah adalah masalah yang belum terpecahkan. Kemudian mas seta mengambil contoh dalam kehidupan sehari-hari yang terkait dengan problem solving itu sendiri, yaitu kemacetan di kota Jakarta. Beliau menjelaskan langkah-langkah dalam memecahkan maslah tersebut, yang pertama adalah menganalisa, lalu mengadakan observasi atau experience terhadap masalah tersebut. Contoh penyelesain masalah kemacetan adalah dengan menerapakan system ganjil genap pada kendaraan. Namun kenyataan nya pola ini belum efektif dalam penanganan masalah kemacetan hingga kini. Terkait maslah ini, dengan merubah mind set kita untuk menggunakan transportasi umum, menggunakan kendaraan pribadi lebih dari tiga orang dalam satu rumah, dll. Demikian solusi yang diterapkan, memungkinkan Jakarta memeliki peluang lebih besar agar terhindar dari macet.

~SEKIAN~

Kamis, 06 Juni 2013

Jim Morrison & The Doors



Bisa jadi Jim Morrison adalah salah satu vokalis band rock yang paling terkenal. Vokalis The Doors yang berwajah rupawan itu berhasil menggabungkan antara musik, puisi, drama, dan theatrical stage persona. Bahkan sejak kematian misteriusnya pada tahun 1971, dia masih saja menjadi objek pembahasan yang tak pernah habis diperbincangkan. Begitu pula di Indonesia.
Biografi paling komprehensif mengenai Jim Morrison adalah No One Here Gets Out Alive: The Bestselling Biography of Jim Morrison yang ditulis oleh Jerry Hopkins dan Danny Sugerman. Di Indonesia, buku yang aslinya diterbitkan pada tahun 1980 ini dialihbahasakan menjadi No One Here Gets Out Alive: Biografi Terlaris Jim Morrison.

Jerry Hopkins adalah seorang jurnalis freelance yang sering menulis mengenai musik rock. Selain itu dia adalah seorang kontributor bagi majalah musik Rolling Stone. Sedang Danny Sugerman adalah jurnalis musik yang pertama kali menulis tentang konser The Doors pada umur 13 tahun. Dia juga adalah manajer The Doors pada masa kejayaan mereka.

Biografi ini merupakan sebuah gambaran yang utuh mengenai Jim Morrison sebagai manusia, tidak melulu bercerita tentang kehidupan Jim sebagai vokalis band psychedelic legendaris, The Doors. Buku ini memotret tahap-tahap perubahan dalam kehidupan Jim yang terlahir dengan nama James Douglas Morrison. Termasuk masa kecilnya di Albuquerque, masa remaja yang dihabiskannya dengan berpindah-pindah tempat tinggal, kehidupannya sebagai mahasiswa eksentrik nan pemalu di UCLA, gemerlap hidup sebagai rockstar bersama grup bandnya, hingga saat kematiannya di Paris.

Pada umur 4 tahun, Jim yang berayahkan Steve Morrison, seorang admiral Angkatan Laut Amerika, dan beribukan Clara Clarke, mengalami kejadian paling penting dalam hidupnya: merasakan ketakutan untuk yang pertama kalinya. Kala itu rombongan keluarga Jim sedang berkendara melewati gurun pasir di New Mexico. Mereka bertemu dengan rombongan  Indian Pueblo yang mengalami kecelakaan dan sekarat. Jim menangis tersedu sembari meratap “Aku ingin menolong... Mereka akan mati...”. Ketika Jim beranjak dewasa, dia selalu berkata bahwa roh seorang Indian tua telah merasuki tubuhnya (hal. 14). Pengalaman mistis ini lantas dijadikan puisi berjudul “Dawn’s Highway” yang ada pada album solonya, An American Prayer.

Jim tumbuh menjadi remaja yang seperti memiliki kepribadian ganda. Di satu sisi, dia merupakan seorang anak yang cerdas, mempunyai daya tarik, serta berperilaku santun. Tapi di satu sisi lain, dia bisa membuat orang lain terperanjat dan ketakutan karena gaya bahasa yang tidak sopan dan sering bertingkah kasar, terutama pada adik lelakinya (hal. 17). Jim juga mulai menarik diri dari lingkungan sosial, mulai membaca buku dengan rakus – terutama karya Nietzsche, William Blake dan Jean Paul Sartre,  serta berperilaku tidak semestinya. Ternyata ini merupakan bentuk defense mechanism dari kebiasaan keluarga Jim yang hidup berpindah-pindah tempat tinggal – dikarenakan tempat tugas ayahnya yang juga sering berpindah tempat (hal. 18).

Pada tahun 1964, di umurnya yang ke 21, Jim mulai berkuliah di UCLA mengambil jurusan Sinematografi. Di fakultasnya, terdapat beberapa sutradara papan atas – termasuk Stanley Kramer dan  Josef Von Sternberg. Sedangkan sutradara legendaris Francis Ford Coppola merupakan teman satu angkatan Jim disana (hal. 68). Di UCLA pula, Jim berteman dengan Ray Manzarek, seorang sarjana ekonomi yang juga mantan pemain piano di Angkatan Darat yang keluar dari kesatuannya dengan cara berbohong kalau dia adalah seorang gay. Jim dan Ray lantas sepakat membuat sebuah band rock. Band ini dinamakan The Doors, yang diinspirasi oleh penggalan kalimat dalam puisi William Blake, The Marriage of Heaven and Hell, “If the doors of perception were cleansed, everything would appear to man as it truly is, infinite.” (hal. 72).

Jim dan Ray lantas mengajak Robby Krieger, seorang gitaris dari keluarga menegah atas yang memiliki dasar permainan blues dan flamenco (hal. 107). Pada posisi drummer, mereka mengajak John Densmore, seorang drummer yang biasa memainkan lagu-lagu jazz. Ketika Jim mengabarkan pada keluarganya bahwa dia menjadi seorang vokalis band rock, sang ayah murka. Ayahnya berkata “Well, menurutku itu adalah ide sampah.” Sejak itulah, Jim tidak pernah lagi menulis surat pada keluarganya (hal.104). Ternyata masalah kecil ini lantas menjadi akar permasalahan yang membuat Jim tak pernah mau lagi bertemu dengan keluarganya. Ketika diwawancara, Jim selalu berbohong bahwa ayah dan ibunya telah meninggal.

The Doors lalu mulai bermain di klub-klub yang bertebaran di Los Angeles. Pada suatu malam, The Doors membikin rusuh di sebuah klub besar bernama Whiskey a Go Go. Semua bermula ketika The Doors memainkan repertoar berjudul “The End”, sebuah lagu magnum opus milik mereka. Seperti biasa, Jim berimprovisasi di tengah lagu. Lantas dia memasukkan potongan adegan dalam Oedipus Rex milik Sophocles yang mencekam, “F*ck the mother, kill the father”. Sang pemilik klub marah besar dan memecat The Doors untuk selamanya (hal. 140). Namun ternyata hal itu membawa berkah. Penampilan brilian mereka ditonton oleh Paul Rotchild, seorang petinggi dari label rekaman Elektra. Paul mengajak The Doors untuk bergabung dengan Elektra Records, label milik Jac Holzman. Paul lantas menjadi produser bagi The Doors.

Minggu pertama bulan Januari 1967, album pertama mereka yang berjudul The Doors diluncurkan, dengan mengandalkan single pertama “Break On Through”. (hal. 149). Tapi lagu yang berhasil membuat The Doors mendunia adalah singleLight My Fire”, sebuah mahakarya mereka yang berdurasi 7 menit 8 detik. Lagu yang penuh bebunyian synthesizer ini bercerita mengenai kesenangan seksual dan drugs yang dilambangkan dengan simbol fire. Sejak itulah mereka menjadi superstar, dan hidup mereka tak pernah sama lagi. Jim Morrison lalu semakin tenggelam dalam drugs dan alkohol, yang nantinya membawa kehancuran perlahan bagi dirinya sendiri dan juga The Doors.

Hal lain yang menarik mengenai Jim adalah kehidupan asmara ala hippies diantara Jim dengan banyak perempuan. Jim memiliki seorang “pasangan kosmik” bernama Pamela Courson (hal. 174). Hubungan Jim dengan Pamela adalah hubungan absurd yang melibatkan puisi, lagu, kekerasan, alkohol dan juga drugs. Dengan Pamela pula Jim bisa menjadi seorang James Douglas Morrison sang penulis puisi yang lucu, manis sekaligus romantis. Bisa pula menjadi Mr. Mojo Risin’ yang misterius, atau Lizard King yang penuh dengan aura seksual dan keliaran. Jim bisa pula menjadi Jimbo sang pemabuk yang suka membuat onar. Hubungan seksualnya dengan berbagai wanita – termasuk jurnalis rock Patricia Kennealy, Nico sang vokalis Velvet Underground, hingga fotografer Gloria Stavers, menjadi bumbu yang membenarkan kredo Sex, Drugs, Rock N Roll yang melegenda itu.

Abadinya Jim Morrison

Bersama The Doors, Jim telah merekam 6 album studio, 4 buah buku puisi, dan 1 album solo berjudul “An American Prayer” yang dirilis pada tahun 1978, 7 tahun setelah Jim meninggal secara misterius di Paris. Jim dikatakan mengalami gagal jantung dan meninggal pada umur 27, sama seperti umur kematian rombongan sirkus rockstar terkenal seperti Jimi Hendrix, Janis Joplin, dan Brian Jones. Jenazahnya dikuburkan di Pere La Chaise Paris, pemakaman yang juga tempat dikuburnya beberapa pesohor seperti Edith Piaf, Oscar Wilde, dan Chopin. Bahkan setelah Jim dikubur pun, masih banyak orang yang tak percaya kalau vokalis flamboyan ini telah meninggal. Banyak fansnya yang percaya kalau Jim tidak meninggal, melainkan kabur dari hingar bingar pers dan hidup di Afrika.

Setelah hampir 39 tahun semenjak kematiannya, Jim Morrison masih saja “hidup.” Dia ada pada kaos-kaos, stiker, dan juga poster. Dia menjadi simbol dari kebebasan dan pemberontakan. Benar kata Ray Manzarek yang pernah berkata, “Setiap anak muda pada generasi apa pun yang sedang mencari kebebasan, pasti akan menemukan The Doors di dalamnya, dan juga Jim Morrison.”

Suatu ketika Jim pernah berkata “Each generation wants new symbols, new people, new names. They want to divorce themselves from their predecessors.” Tiap generasi menginginkan simbol baru, orang baru, nama baru. Mereka ingin melepaskan diri dari para pendahulunya. Dan ya, mengingat Jim masih saja “hidup” hingga sekarang, dia akan menjadi simbol baru itu. Simbol dari sesuatu bernama kebebasan, dan juga pemberontakan.

Seminar "musik dalam perspektif psikologi"


how're you doing guys..??
Pada kesempatan kali ini saya akan mereview lagi ini nih mata kuliahnya mas Seta. yups, tentu saja psikologi kognitif yang saya dapatkan di jurusan Psikologi Universitas Pancasila tercinta.

Lantas apa tema/topik apa yang akan saya posting di minggu ini?? ada beberapa kabar angin yang saya dapatkan dari senior, maupun teman angakatan saya yang pada saat itu berbaur di lingkungan kampus. bahwa akan di adakan seminar "musik dalam perspektif psikologi", ini adalah seminar Fakultas Psikologi Universitas Pancasila dan di adakan di aula Fakultas Hukum Universitas Pancasila. Turut pula hadirnya Rektor Universitas Pancasila, Guru Besar Psikologi(Sarlito W. Sarwono), Dekan Fakultas psikologi Universitas Pancasla  dan narasumber Tika Wibisono(Psikologi anak) dan Dwiki Darmawan. Seminar ini sangat menarik dan juga dapat mengetahui manfaat musik untuk kita sendiri, Pada seminar ini Dwiki Darmawan membawa beberapa anak didiknya untuk di tampilkan di seminar ini. Antara lain Psyco Causin dan yang ke dua Matthew.

Acara ini di isi oleh beberapa band untuk pembuka acara. Selanjutnya beberapa sambutan-sambutan hangat dari rektor dan dekan Universitas Pancasila. Adapula sesi tanya jawab yang akan di lontarkan peserta seminar untuk narasumber, dengan catatan tiap peserta cukup memberika dua pertanyaan saja. beberapa pertanyanyaan yang terjawab oleh narasumber adalah:
1. Apa akibat anak-anak mendengarkan lagu dewasa?
- Dwiki Darmawan: anak-anak akan lebih cepat memberontak, karena lirik lagu anak-anak beda dengan lagu orang dewasa.
- Tika Wibisono: prilaku anak-anak akan menjadi lebih dewasa tapi akan aneh karna belom waktunya dia seperti itu untuk menyanyikan lagu dewasa. Lagu anak-anak di indonesia ada banyak seharusnya guru-guru TK(Taman Kanak-kanak) harus mengajarkan anak-anak didiknya untuk menyanyikan lagu anak-anak dan lagu daerah agak tidak terpengaruh dengan lagu dewasa.
2. Bagaimana dengan anak-anak yang menyanyikan lagu orang dewasa?
-  Dwiki Darmawan: Anak-anak menyanyikan lagu dewasa di Indonesia sudah biasa dan banyak kita temui dan ini hanya bisa kita temui di Indonesia. Di dunia hampir tidak ada anak-anak yang menyanyikan lagu dewasa apalagi negara maju. Ini karna kita kekurangan tampilan, lagu anak-anak, dan film anak-anak untuk di liat anak-anak yang ada di Indonesia khususnya.
- Tika Wibisono: usia sangat berpengaruh dengan musik, apabila anak-anak sering menyanyikan lagu dewasa maka tingkah laku mereka akan seperti orang dewasa dan tidak seperti anak-anak pada umumnya. Dan itu sudah banyak di Indonesia, untuk itu kita harus sering mengadakan lomba bernyanyi untuk anak-anak dan lagunya pun harus lagu anak-anak.

Dibawah ini arti musik menurut:
- Dekan Fakultas Psikologi Pancasila:
1. Musik dapat mencerdaskan seseorang.
2. Musik dapat mempengaruhi tanaman dan berkembang lebih cepat dan baik.

- Tika Wibisono:
1. Menambah kecerdasan matematis(unsur hitungan kuat)
2. Musik mencerdaskan bahasa.
3. Menambah kecerdasan intra personal.

- Dwiki Darmawan:
1. Musik membawa emosi, perasaan yang kita dengarkan saat itu juga.

 - Sarlito W. Sarwono:
1. Suatu tempat untuk berlatih harmoni dan melatih kesabaran seseorang.

Demikian materi yang saya posting, thank you..!!

Tugas pertama awal pertemuan PSIKOLOGI KOGNITF



Di sini saya akan mengulas ulang materi dan aturan-aturan yang di berikan oleh mas seta pada awal pertemuan.

Sama seperti layaknya dosen-dosen lain yang masuk di kelas saya. Yaitu memperkenalkan diri kepada saya dan teman-teman di kelas, yang kebetulan pada saat itu kelas kami banyak yang terlambat. kemudian dia menanyakan mana yang lainnya? dan tentu saja jawabannya adalah TELATT..!!!

Setelah berbaur  dan mengenalkan diri pada kami dan juga sebaliknya. Mas seta kemudian mejelaskan peraturan dikelas dan presentase untuk penilaian, yang nantinya kami akan terapkan.

Peraturannya sebagai berikut:
1. Mahasiswa maksimal terlambat masuk kelas paling lambat 30 menit, jika lebih maka akan di anggap terlambat.
2. Mahasiswa wajib mem-posting hasil review sehabis mata kuliahnya dengan catatan 5hari kerja.

Untuk presentase perhitungan nilai:
1. Kehadiran real: 10%
2. Kehadiran maya : 10%
3. Tugas kelompok: 20%
4. Tugas individu:30%
5. UTS/UAS:30%


Mas seta menjelaskan apa itu psikologi kognitif dan mencakup aspek apa saja dalam materi tersebut. Kognitif adalah salah satu materi terpenting dalam ilmu psikologi, kognitif sendiri yaitu bagaimana kita beradaptasi dan menginterpresetasikan fenomena atau objek-objek di sekeliling kita.Kognitif sendiri mencangkup beberapa hal yaitu psikoanalisis, behavior dan humanistik.

PSIKOANALISIS yaitu struktur kepribadian manusia yang terdiri dari id, ego dan superego. Id adalah struktur paling mendasar dari kepribadian, seluruhnya tidak disadari dan bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera. Ego berkembang dari id, struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Superego, berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik buruk dan moral. Superego merefleksikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan individu atas tuntutan moral. Apabila terjadi pelanggaran nilai, superego menghukum ego dengan menimbulkan rasa salah.

BEHAVIOR adalah sikap / tingkah laku kita sehari-hari. Kadang-kadang,sikap ini dibentuk oleh latar belakang keluarga,pendidikan,media yang kita konsumsi. Namun,BEHAVIOR juga merupakan ekspresi dari karakter seseorang. Orang yg ‘ seleng’an’ acapkali kurang memperhatikan cara berbicara,cara duduk,cara makan yg mgkin mengganggu org lain tanpa kita sadari. Kenapa ? Krn itu sdah melekat dalam diri hidupnya.


HUMANISTIK adalah aliran dalam psikologi yang muncul tahun 1950an sebagai reaksi terhadap behaviorisme dan psikoanalisis. Aliran ini secara eksplisit memberikan perhatian pada dimensi manusia dari psikologi dan konteks manusia dalam pengembangan teori psikologis.

Demikian tugas review materi KOGNITIF, semoga bermanfaat.